BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Melakukan analisis data
harus melalui sebuah metode penelitian yaitu metode penelitian data kualitatif.
Analisa kualitatif merupakan beberapa cara dalam melakukan sebuah penelitian
dalam bentuk kualitatif.
Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia
dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif
haruslah orang yang memiliki sifat open
minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan
benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas
sosial.
Penelitian kualitatif
dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian
kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis,
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini
lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan
jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk
memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan
kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Analisis data merupakan
upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi
orang lain. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan
menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, sebelum dilapangan,
sewaktu dilapangan dan setelah dilapangan, baik itu data dari hasil wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Terdapat banyak gaya yang berbeda dari penelitian
kualitatif dan terdapat suatu variasi cara dalam penanganan dan penganalisisan
data sebagai saran konkret bagaimana analisis data dapat ditangani secara
konseptual dan dapat dilakukan secara mekanis.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, adalah:
1.
Apa Pengertian Data
Kualitatif ?
2.
Apa saja Karakteristik
Penelitian Kualitatif ?
3.
Apa Saja Jenis – jenis
Penelitian Kualitatif ?
4.
Bagaimana Tahapan – tahapan Penelitian
Kualitatif ?
5.
Bagaimana Analisis Data Kualitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Data Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya
belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebutkan juga sebagai metode artistic, karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai
metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang menekankan pada quality atau
hal yang terpenting dari sifat suatu barang / jasa.[1] Sedangkan menurut
Sugiyono Metode Penelitian adalah metode penelitian yang berlandasan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.[2]
Data adalah bagian-bagian
khusus yang membentuk dasar-dasar analisis. Data meliputi apa yang dicatat orang
secara aktif selama studi, seperti transkrip wawancara dan lapangan observasi.
Data juga termasuk apa yang diciptakan orang lain dan yang ditemukan peneliti,
seperti catatan harian, fotograf, dokumen resmi, dan artikel surat kabar.[3] Data adalah sebuah bukti dan
sekaligus isyarat dan dikumpulkan secara hati-hati, melayani sebagai fakta yang
tegar yang menghemat/mengamankan penulisan yang akan dilakukan dari spekulasi
yang tidak ditemukan.
Data kualitatif adalah jenis
data yang diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat
berupa cerita pendek. Pada beberapa data tertentu, dapat menunjukkan perbedaan
dalam bentuk jenjang atau tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya.[4] Contohnya “amat baik”,
”baik”, “kurang baik”. Atau, dapat seperti: “tidak tahu”, “tahu”, “lupa”, dan
sebagainya.
Data kualitatif amat bersifat
subjektif, oleh karena itu seorang peneliti yang menggunakan data kualitatif
sesungguhnya harus berusaha sedapat mungkin untuk menghindari sikap subjektif
yang dapat mengaburkan objektivitas penelitian.
Analisis data dalam
penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah
selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan “Analisis telah mulai
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.[5]
Dari paparan di atas menurut penulis analisis data
adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan menyaring data dan mengungkapkannya
menjadi sebuah kalimat dan menginterpretasikannya.
Data-data
yang diperoleh selama melaksanakan penelitian tidak memiliki arti apapun jika
tidak diolah, dianalisis dan disajikan dengan sistematis. Analisis data dalam
penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir
analisis data kualitatif adalah untuk memperoleh makna, menghasilkan
pengertian-pengertian, konsep-konsep serta mengembangkan hipotesis atau teori
baru. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada
orang lain.
Analisis data penelitian kualitatif dilakukan
dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dikaji dimulai sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, kemudian dilanjutkan
pada saat peneliti berada di lapangan secara interaktif dan berlangsung terus
menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Kejenuhan data ditandai dengan
tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru, itu artinya kesimpulan sampai pada titik jenuh.
B.
Karakteristik Penelitian
Kualitatif
1.
Penelitian Kualitatif Memiliki
Latar Alamiah dengan Sumber data yang langsung dan Intrumen Kuncinya adalah
Penelitinya.
Peneliti kualitatif pergi ke
lapangan dan mengamati dan terlibat secara intensif sampai ia menemukan secara
utuh apa yang dimaksudnya. Peneliti kualitatif yang ingin mengetahui tentang
penyelenggaraan sekolah efektif, ia akan tinggal, berpartisipasi, merekam,
memotret, mencatat, berkonsultasi dan melakukan dialog untuk menemuukan konsep
tentang sekolah efektif, langkah-langkah yang ditempuh sekolah dalam
melaksanakan sekolah efektif, kegiatan guru, siswa, dan sebagainya. Peneliti
kualitatif merasa bahwa tidak akan diperoleh data/fakta yang akurat apabila
hanya mendapatkan informasi melalui angket, peneliti ingin mendapatkan suasana
yang sesungguhnya dalam konteks yang sebenarnya yang tak dapat ditangkap
melalui angket..
2.
Penelitian Kualitatif Bersifat
Deskriptif
Langkah kerja untuk
mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau setting social terjewantah dalam
suatu tulisan yang bersifat naratif. Artinya, data, fakta yang dihimpun
berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka. Mendiskripsikan sesuatu
berarti menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana suatu kejadian terjadi.
3.
Penelitian Kualitatif Bekerja
dengan Fokus pada proses dan hasil Merupakan Kebiscayaannya.
Menguji peneliti kualitatif
lebih focus pada cara pencarian informasi, setelah itu baru bergeser pada hasil
penelitian.
4.
Penelitian Kualitatif dalam Cara
Analisis datanya Dilakukan secara Induktif
Penelitian kualitatif tidak
mencari data/fakta untuk kepentingan pembuktian atau penolakan terhadap teori/konsep
yang seperti tertuang dalam statement hipotesis peneliti.
5.
Penelitian Kualitatif Menjadikan
“makna” Sebagai yang esensial
Penelitian Kualitatif
mementingkan makna artinya peneliti mengeksplorasi data sampai mendalam dan
menemukan makna dibalik yang terungkap tersebut.
6.
Penelitian kualitatif Menjadikan
Fokus Studi sebagai Batas Penelitian
Begitu banyak fakta-fakta yang
ingin diungkap, keingintahuan yang ingin dibuktikan, belum lagi temuan-temuan
lapangan yang memberikan kepenasaran untuk digali lebih dalam. Namun demikian
peneliti dapat membatasi kajiannya dengan menetapkan focus studi sebagai batas
penelitian sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam memverifikasi,
mereduksi dan menganalisis data.
7.
Penelitian Kualitatif Desain
Awalnya Bersifat Tentatif dan Verifikatif
Desain penelitian kualitatif
tidak dapat ditentukan secara baku dan kaku. Kebakuannya tergantung pada tujuan
pencarian data dan focus studi yang dieksplorasi. Tidak heran apabila
sistematika proposalnya bisa sangat beragam. Namun demikian, untuk memenuhi
syarat akademik formal, setiap perguruan tinggi atau dosen pembimbing memiliki
format tertentu sebagai pedoman yang dijadikan standar penulisan.
8.
Penelitian Kualitatif
Menggunakan Kriteria khusus untuk Ukuran Keabsahan Data
Penelitian kualitatif terpercaya
dan valid karena rekam jejak suatu penelitian memiliki tingkat kepercayaan
tinggi, data dan sumber data satu dengan yang lainnya tertib secara formal dan
material, dicatat dalam suatu catatan lapangan yang cermat dan taat asas,
sehingga orang yang meragukan dapat mengkonfirmasi data secara mudah.
9.
Penelitian Kualitatif untuk
kepentingan Grounded Theory
Banyak penelitian di perguruan
tinggi yang bertujuan menguji dan membuktikan teori mulai dari penelitian dasar sampai penelitian kompetitif.
Sesungguhnya keterbatasan melakukan penelitian untuk gounded theory dapat
mengakibatkan stagnasi perkembangan ilmu terutama penemuan teori-teori baru.
Oleh karena itu, dosen-dosen di perguruan Tinggi sebagai dapurnya ilmu pengetahuan
perlu didorong untuk tertarik melakukan studi gounded theory.
C.
Jenis-Jenis
Penelitian Kualitatif
Secara singkat
lima pendekatan yang berbeda, untuk menjelaskan model yang cocok untuk menulis penelitian
kualitatif: Biografi, fenomenologi, penelitian grounded theory,
etnografi dan studi kasus. Uraian singkat ini menjelaskan karakter dasar tiap
pendekatan dan membuat kita bisa melihat perbedaan dalam menyusun dan menulis
berbagai penelitian kualitatif.[6]
1.
Biografi
Pilihlah
bentuk penulisan biografi untuk meneliti satu individu jika materinya tersedia,
dan mudah didapat dan individu yang diteliti mau berbagi informasi (Jika dia
Masih Hidup). Dalam penelitian biografis, peneliti memfokuskan diri pada satu
orang individu, kemudian dia membangun penelitian dari cerita dan epiphany
(peristiwa mendadak danpembukaan rahasia diri) dari kejadian – kejadian special
individu, kemudian menempatkannya dalam konteks yang lebih kuas dan
membangkitkan keberadaan penulis / peneliti dalam penelitian.
2.
Fenomenologi
Penelitian ini menggambarkan
Pendekatan psikologi terhadap penelitian fenomenologis. Contoh penelitian ini
adalah penelitian Riemen yang meneliti interaksi perawatan antara perawat dan
pasiennya.
Pilihlah fenomenologi untuk
meneliti sebuah fenomena dan makna yang dikandung untuk suatu individu,
mendasarkan penelitian berdasarkan prinsip-prinsip / ajaran-ajaran filosofis
fenomenologi, ikutilah sekumpulan prosedur dan akhiri dengan menjelaskan inti
maknanya.
3.
Grounded theory
Pendekatan Grounded theory mempunyai
beberapa aspek :
a. Tujuan penelitian adalah untuk mengahasilakan
sebuah teori dengan menggunakan pendekatan ‘orientasi pengembangan”.
b. Prosedur yang digunakan benar-benar didiskusikan
dan sistematik.
c. Peneliti menyajikan model visual, diagram berkode
teori.
d. Bahasa dan kesannya ilmiah dan objektif tapi
berhubungan dengan topic yang sensitive secara mencolok.
Gunakan pendekatan ini untuk
menghasilkan dan mengembangkan teori. Kumpulkan informasi terutama dari
interview, dan gunakan prosedur pengumpulan data yang sistematik dan analisis
dikembangkan dari prosedur seperti aksial, open, dan coding tertentu.
4.
Etnografi
Aspek etnografi yang dapat
ditarik dari artikel penelitian Wolcott yang menceritakan tentang budaya
sekolah melalui aktivitas komite pemilihan kepala sekolah ;
a. Penelitian menggunakan deskripsi dan detail
tingkat tinggi.
b. Penelitian menyajikan ceritanya secara informal,
seperti seorang pendongeng.
c. Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang peran
dan kehidupan sehari-hari orang.
d. Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis,
dan interprestasi.
Gunakan penedekatan ini untuk
meneliti perilaku sebuah grup pertukaran kebudayaan atau individual. Persiapkan
untuk meneliti dan menginterview, dan menyelidiki tema-tema yang muncul dari
penelitian perilaku manusia
5.
Studi Kasus
Contoh studi kasus adalah
peneliti Asmussen & Creswell tentang reaksi kampus terhadap insiden
penembakan di kampus. Beberapa aspek studi kasus yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah :
a. Kita menentukan “kasus” untuk penelitian,
keseluruhan kampus dan respon terhadap potensi kekerasan.
b. Kasus ini adalah sebuah “system terikat” terikat
oleh waktu (kumpulan data enam bulan) dan tempat (sebuah kampus).
c. Kita menggunakan sumber informasi yang banyak dan
luas dalam pengumpulan data untuk mendapat gambaran detail dari respon kampus.
d. Kita menggunakan banyak waktu untuk menjelaskan
konteks atau setting kasus, menempatkan / mensituasikan kasus dalam sebuah kota
daerah Midwestern yang damai, kampus yang sepi, sebuah gedung dan sebuah ruang
kelas, bersamadengan detail kejadian selama 2 minggu setelah kejadian..
Pilih studi kasus untuk meneliti
suatu kasus yang terjadi pada tempat dan waktu tertentu dan carilah materi
kontekstual tentang seting kasus tersebut.
D.
Tahapan – Tahapan
Penelitian Kualitatif
Menurut
Djam’an Satori dan Aan Komariah Tahapan-tahapan penelitian itu meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:[7]
Memilih Topik kajian
|
Menentukan topic dengan mengkaji paradigm dan
fenomena empiric
|
Menetapkan focus inquiri
|
|
Menentukan unit analisis / katagori, sub unit
analisis / sub katagori
|
|
Mengembangkan pertanyaan inquiri
|
|
Instrumentasi
|
Menentukan teknik pengumpulan data
|
Memilih informan dari tiap unit analisis
|
|
Menyiapkan instrument pedoman observasi/
partisipasi/ wawancara/ studi
dokumentasi
|
|
Pelaksanaan Penelitian
|
Pengurusan Izin
|
Menemui Gate Keeper
|
|
Observasi partisipasi, wawancara, studi
dokumentasi, triangulasi
|
|
Mempersiapkan catatan lapangan, FGD
|
|
Pengolahan Data
|
Reduksi data
|
Display
|
|
Analisis
|
|
Hasil penelitian
|
Kesimpulan, Implikasi, Rekomendasi
|
1.
Memilih Topik Kajian
Langkah pertama penelitian
kualitatif secara formal adalah merancang penelitian. Kegiatan perencanaan
penelitian kualitatif mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlakukan
walaupun masih bersifat tentative yang meliputi : focus penelitian, pengumpulan
data, analisis data, perlengkapan penelitian, dan pemeriksaan keabsahan data,
penentuan teknik penelitian.
2.
Menentukan Fokus Inquiri
Peneliti
mulai konsentrasi untuk menentukan focus peneliti. Misalnya topic yang dipilih
adalah kepemimpinan. Kaji secara mendalam topic paradigma kepemimpinan yang
berkembang saat ini dan isu-isu kepemimpinan yang sedang hangat diperbincangkan
orang.
3.
Lakukan Survey Pendahuluan
Maksud dan tujuan melakukan
survey pendahuluan adalah memastikan bahwa topic inquiri ada data lapangannya
dan setelah melakukan penjajakan, peneliti dapat mengenal dan menilai feasibilitas
lapangan dari sisi keadaan, situasi, latar, dan konteksnya sehingga peneliti
dapat mempersiapkan diri, mental maupun fisik, serta menyiapkan perlengkapan
yang diperlukan.
4.
Kaji Literatur
Bersamaan dengan survey
pendahuluan , peneliti dapat mengkaji literature untuk mendapat inspirasisecara
teoritik/konsep dari focus yang ditelaah untuk menentukan kategori subkategori
atau unit analisis sub unit analisis. Kajian literature dalam posisi penelitian
kualitatif tidak dibuat untuk dijadikan rujukan penelitian akan tetapi dibuat
untuk membantu peneliti saat mengumpulkan data sehingga tidak banyak waktu yang
terbuang karena terlalu menelusuri atau menjelajahi daerah yang yang tak
bertuan atau tidak ada hubunganya dengan penelitian.
5.
Kembangkan Kategori Sub / Unit
Analisis Sub Unit
Fokus inquiri hasil dari
justifikasi lapangan, selanjutnya dikembangkan kategori sub kategorinya.
Memahami kategori tau unit analisis adalah mengetahui bagian-bagian atau aspek
– aspek apa yang akan diungkap, siapa yang dapat mengungkapnya secara tepat dan
dengan cara apa mengungkapnya. Dengan menentukan kategori dan sub kategori,
memudahkan peneliti dalam menentukan batas-batas yang harus dieksplorasi di
lapangan dan penelitian akan lebih focus.
6.
Kembangkan Instrumen
Intrumen Penelitian kualitatif
adalah “Human instrument” atau manusia sebagai informan maupun yang
mencari data atau instrument utama penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri sebagai ujuk tombakpengumpul data (instrument). Teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data berupa : Observasi, partisipasi, studi dokumen,
wawancara.
E.
Analisis Data
Penelitian Kualitatif
Dalam
penelitian kualitatif, data yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan
rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara misalnya :
observasi, wawancara, intisari dokumentasi, rekaman kemudian diproses melalui
pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara
kualitatif.
Analisis
data dalam kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan
: “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”.
Terdapat
banyak gaya yang berbeda dari penelitian kualitatif dan terdapat suatu variasi
cara dalam penanganan dan penganalisisan data. Prinsip pokok metode analisis
kualitatif ialah mengolah dan menganalisa data-data yang
terkumpul menjadi data yang sistematik,
teratur, terstruktur dan mempunyai makna.[8]
1.
Analisis Data Kualitatif Sebelum
di Lapangan
Analisis
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan
digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun hal ini bersifat sementara,
dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Jadi. Ibarat
seseorang ingin mencari pohon jati di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik
tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya. Oleh
karena itu peneliti dalam membuat proposal penelitian, fokusnya adalah ingin
menemukan pohon jati pada hutan tersebut, berikut karakteristiknya.
Setelah
peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada pohon
jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya.
Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena fokus penelitian bersifat
sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Bagi peneliti kualitatif,
kalau fokus penelitian yang dirumuskan tidak ada dilapangan, maka peneliti akan
merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati lagi, tetapi akan berubah,
tetapi beralih ke pohon-pohon yang lain, bahkan juga mengamati binatang yang
ada di hutan tersebut.
2.
Analisis Data Kualitatif Selama
di Lapangan Model Miles dan Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanyasudah jenuh. Menurut Miles dan Huberman ada tiga
metode dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, model data,
penarikan/verifikasi kesimpulan.
a. Reduksi
Data
Reduksi data merujuk
pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan
pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan
yang tertulis. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data terjadi secara kontinu
melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif. Faktanya,
bahkan “sebelum” data secara aktual dikumpulkan.
Sebagaimana
pengumpulan data berproses, terdapat beberapa episode selanjutnya dari reduksi
data (membuat rangkuman, pengodean, membuat tema-tema, membuat pemisah-pemisah,
menulis memo-memo). Dan reduksi data / pentransformasian proses terus-menerus
setelah kerja lapangan, hingga laporan akhir lengkap.[9]
Reduksi data
bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari
analisis. Pilihan-pilihan peneliti potongan-potongan data untuk diberi kode,
untuk ditarik ke luar,dan rangkuman pola-pola sejumlah potongan, apa
pengembangan ceritanya, semua merupakan pilihan-pilihan analitis. Reduksi data
adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang,
dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan
dan diverifikasikan.
b. Model
Data/Penyajian Data
Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika
sekumpulan informasi disusun. Seperti yang disebutkan Emzir dengan melihat
sebuah tayangan membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu
analisis lanjutan atau tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut. Bentuk
penyajian data kualitatif :
1) Teks
Naratif : berbetuk catatan lapangan;
Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik, grafik, jaringan kerja,
dan bagan. Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dalam suatu
bentuk yang padu, bentuk yang praktis.
Pada umumnya teks
tersebut terpencar-pencar, bagian demi bagian, tersusun kurang baik. Pada
kondisi seperti itu peneliti mudah melakukan suatu kesalahan atau bertindak
secara ceroboh dan sangat gegabah mengambil kesimpulan yang memihak,
tersekat-sekat dan tidak berdasar. Kecenderungan kognitifnya adalah
menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang
disederhanakan dan selektif atau konfigurasi yang mudah dipahami.[10]
Peneliti selanjutnya
dapat dengan baik menggambarkan kesimpulan yang dijustifikasikan dan bergerak
ke analisis tahap berikutnya. Sebagaimana dengan reduksi data, menciptakan dan
menggunakan model bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Merancang kolom
dan baris dari suatu matrik untuk data kualitatif dan menentukan data yang
mana, dalam bentuk yang mana, harus dimasukkan ke dalam sel yang mana adalah
aktifitas analisis.[11]
c. Penarikan
Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan
Langkah ketiga dari
aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan
pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu.,
mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan
proporsi-proporsi. Peneliti yang kompeten dapat menangani kesimpulan-kesimpulan
ini secara jelas, memelihara kejujuran dan kecurigaan.
Kesimpulan “akhir”
mungkin tidak akan terjadi hingga pengumpulan data selesai, tergantung pada
ukuran korpus dari catatan lapangan, pengodean, penyimpanan, dan metode-metode
perbaikan yang digunakan, pengalaman peneliti, dan tuntutan dari penyandang
dana, tetapi kesimpulan sering digambarkan sejak awal, bahkan ketika seorang
peneliti menyatakan telah memproses secara induktif.[12]
3.
Analisis data Selama di Lapangan
model Spradley
Tahapan penelitian kualitatif
menurut Spradley yaitu:
- Memilih situasi sosial (Place, Actor, Activity)
- Melaksanakan observasi partisipan
- Mencatat hasil observasi dan wawancara
- Melakukan observasi deskriptif
- Melakukan analisis domain
- Melakukan analisis terfokus
- Melaksanakan analisis taksonomi
- Melakukan observasi terseleksi
- Melakukan analisis komponensial
- Melakukan analisis tema
- Temuan budaya
- Menulis laporan penelitian kualitatif
Dari
pengalaman melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data
yang dikenalkan oleh Spradley, bisa dipakai sebagai pedoman. Kendati
tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa mengembangkannya sendiri,
secara garis besar model analisis itu diuraikan sebagai berikut:
a.
Analisis Domain (Domain
analysis).
Analisis domain pada hakikatnya
adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk
menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum
dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada
di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan
memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperolehdomain
atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan”
tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal
penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.
Terdapat 3 elemen dasar domain yaitu Cover term, Included term dan Semantic
relationship. Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis domain yaitu: (a) Memilih
salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan hubungan semantik yang
tersedia; (b) Menyiapkan lembar analisis domain; (c) Memilih salah satu sampel
catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk memulainya; (d) Mencari istilah
acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan
lapangan; (e) Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik
habis; (f) Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).
b.
Analisis Taksonomi (Taxonomy
Analysis).
Taksonomi
adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi berdasarkan suatu semantic
relationship. Jadi taksonomi merupakan rincian dari domain cultural. Pada
tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain
tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain
mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan
dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi
hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap
analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat
konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam.
Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu: (a) Memilih salah
satu domain untuk dianalisis; (b) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik
yang sama yang digunakan untuk domain itu; (c) Mencari tambahan istilah bagian;
(d) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan
sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis; (e) Membentuk taksonomi
sementara; (f) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah
dilakukan; (g) Membangun taksonomi secara lengkap.
c.
Analisis Komponensial (Componential
Analysis).
Pada tahap
ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh.
Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang
relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan
merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang
berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan
hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh
pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan. Ada
delapan langkah dalam analisi komponen ini yaitu: (a) Memilih domain yang akan
dianalisis; (b) Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan; (c)
Menyiapkan lembar paradigm; (d) Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki
dua nilai; (e) Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu;
(f) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada; (g) Mengadakan
pengamatan terpilih untuk melengkapi data; (h) Menyiapkan paradigma lengkap.
d.
Analisis Tema Kultural (Discovering
Cultural Themes).
Analisis
Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari
analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema,
fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain.
Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat
pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang
holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang
dominan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara
cermat keseluruhan catatan penting, (2) memberikan kode pada topik-topik
penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah
dan konteks penelitian. Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan
rekonstruksi dalam bentuk deskripsi, narasi dan argumentasi. Sekali lagi di
sini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan kepakaran peneliti untuk
bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian. Tujuh cara untuk
menemukan tema yaitu: (a) Melebur diri; (b) Melakukan analisis komponen
terhadap istilah acuan; (c) Menemukan perspektif yang lebih luas melelui
pencarian domain dalam pemandangan budaya; (d) Menguji demensi kontras seluruh
domain yang telah dianalisis; (e) Mengidentifikasi domain terorganisir; (f)
Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain; (g) Mencari tema
universal, dipilih satu dari enam topik: konflik sosial, kontradiksi budaya,
teknik kontrol sosial, hubungan sosial pribadi, memperoleh dan menjaga status
dan memecahkan masalah. Sesuai dengan topik penelitian maka yang dipilih adalah
memecahkan masalah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Data kualitatif adalah jenis
data yang diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa
cerita pendek. Pada beberapa data tertentu, dapat menunjukkan perbedaan dalam
bentuk jenjang atau tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya. Contohnya
“amat baik”, ”baik”, “kurang baik”. Atau, dapat seperti: “tidak tahu”, “tahu”,
“lupa”, dan sebagainya. Penelitian Kualitatif
adalah Penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari
sifat suatu barang / jasa
Penelitian kualitatif
memiliki karakteristik dengan mendeskripsikan suatu yang sebenarnya, tetapi
laporannya bukan sekedar bentuk laporan suatu kejadian tanpa suatu interpretasi
ilmiah.
Karakteristik
penelitian kualitatif diantaranya : Biografi, fenomenologi, penelitian grounded
theory, etnografi dan studi kasus.
Menurut Miles dan Huberman ada tiga metode dalam analisis data
kualitatif, yaitu reduksi data, model data, penarikan/verifikasi kesimpulan.
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,
abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam
catatan-catatan lapangan yang tertulis. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data
terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan
secara kualitatif. Faktanya, bahkan “sebelum” data secara aktual dikumpulkan.
Dari pengalaman melakukan
penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data yang dikenalkan oleh
Spradley, bisa dipakai sebagai pedoman. Kendati tidak baku, artinya
setiap peneliti kualitatif bisa mengembangkannya sendiri, secara garis
besar model analisisnya yaitu : Analisis Domain, Analisis Taksonomi,
Analisis Komponensial, Analisis Teama Kultural.
B. Kritik dan Saran
Sebagai seorang manusia tentulah mempunyai
kelebihan dan kekurangan.oleh sebab itu, dalam memandang segala sesuatu penulis
sarankan agar dengan hati yang jernih sehingga mudah bagi kita menerima
kebenaran, karena segala sesuatu mempunyai manfaat. Dan juga, makalah ini masih
jauh dari kata sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak,
oleh sebab itu penulis masih memerlukan banyak masukan yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif,
Jakarta : PT RajaGrafindo, 2005.
Bungin,
Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Kencana, 2008.
Emzir,
Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta :Rajawali Pers,
2011.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Sugiyono, Memahami
Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010.
Djam’an satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung
: Alfabeta, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D :
Alfabeta, 2013.
[1] Djam’an satori, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2014, h. 22
[2] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D : Alfabeta, 2013, h. 9
[3]Emzir, Analisis Data:
Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta :Rajawali Pers, 2011, h. 64-65.
[4] Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Kencana,
2008, h. 104.
[6] Djam’an satori, Op.
Cit., h. 33-36
[7] Ibid., h. 82
[8] Sugiyono, Op. Cit., h.245-256
Tidak ada komentar:
Posting Komentar